Minggu, 20 Mei 2018

DKV Industry's Visit #2 : ARTJOG & DAGADU

                Hi everyone! Welcome back to my blog sweet blooog💞💞

               Seneng banget karena kali ini aku bawa cerita baru yang akan ku tulis dalam online diariku ini hehe.
Langsung ajaya jadiiii cerita kali ini itu masih seputar kunjungan industri ke Yogyakarta a.k.a jogja, masih sambungan dari journey kemaren kok, makanya judul kali ini adalah “DKV goes to jogja: industry’s visit #2” 

Naahhh kunjungan kali ini adalah ketempat yang berbeda dari kunjungan sebelumnya, dan kunjungannya adalahhh.. jengjengjeeengg...

Ke... ARTJog daaannn Dagaduuuuu yuhuuu!😚

Beberapa dari kita pasti udah tau betapa hitz nya ARTJog dikalangan masyarakat seni, termasuk aku, sering liat dan mondar mandir gitu di timeline tapi belum pernah kesampean kesana (huhu sad).

Jadiii ketika kemarin tau kita alias prodi DKV IT Telkom Purwokerto decided to visit ARTjog, wah.. ada perasaan agak seneng dan sedikit excited sih, penasaran juga kira kira karya karya apa ajaya yang bakal kita temuin disana? Tapi karna terlalu banyak deadline dan urusan lain lain, jadi gapunya cukup waktu buat berharap dan bayangin yang lebih deh😪

                Kaya udah cukup deh prakata nya, daripada kita basa basi mulu ya kaannn..
Jadiii langsung aja yuk cuss ke laporan perjalanannya👇

PAGI


                Kenapa aku sebut ini pagi? Ya jelaslah karna kita otw nya pagi hehe (gak make sense? Oke)
Hehe tapi kali ini kita otw lebih agak siang dari cerita sebelumnya. 

                04:00 am hampir dari semua masis DKV udah kumpul dikampus untuk sholat subuh dulu seperti biasa, tapi sayangnyaa sampai waktu keberangkatan yang telah dijadwalkan tibaaa ada beberapa dari kita yang belum dateng, sooo.. terpaksa kita menunggu sambil berharap-harap cemas gitu deh “ni yang belum otw kampus udah pada bangun belum ya?” yaa kira kira gitu deh..

                Hampir menuju pagi akhirnya kita berangkat, setelah semua masis dipastikan hadir, travel yang mengangkut kami akhirnya bergerak dari Purwokerto ke  Jogjakarta!

Sebenernya ada cerita agak ngeselin sih tentang naik travel kali ini.. jadi gini,
Saat berangkat, mobil travel dan mobil kampus yang mengangkut dosen-dosen kesayangan DKV udah janjian bakal ketemu di POM bensin Ambar ketawang Jogja seperti yang sudah sudah untuk sarapan. Berrrrrrdasarkan rundown, seharusnya pukul 09:00 pagi kita sudah berkumpul untuk sarapan, dan sebetulnya pun di Alun-alun kidul jogja,

                Mungkin, bisa disimpulkan bahwaaa, semua ketidak sesuaian diatas terjadi karena adanya ketidak-maksimalan pihak travel, khususnya di driver yang menyupir mobil travel kami,
Aku sendiri sebenarnya gak mau terlalu nyalahin sih, mungkin si abang drivernya juga masih baru,
FYI selama diperjalanan dari sekitar matahari baru ‘melek’ sampe kurang lebih jam 08:00 pagi aku belum bisa tidur, masih menikmati suasana dijalan ajasih, liat liat pemandangan, nyanyi-nyanyi dengerin musik, sampai akhirnya aku ngantuuukk daann ketiduran, nah disini kejanggalan mulai berawal..
                Aku kebangun di i don’t know where sampai kemudian aku liat GPS, nama suatu tempat yang kuingat ingat adalah Purworejo, masih agak jauh dari Jogja.

Disitu pertanyaan-pertanyaan basic mulai muncul dalam benak-ku, “sampai dimana ini?”, “masih jauh ga yah?”, “jam berapa sekarang?”, “mana mobil sekolah?”

Tapi pertanyaan-pertanyaan basic tersebut berhasil mengantarkanku pada sebuah faktaaa bahwa, kita, memang, telah, tertinggal jauh dari rombongan. Sad ya? Ku lirik jam tangan ku, waktu sudah menunjukan pukul 09:00 pagi dan kita masih di Purworejo, “duuhh laper”.

Daann karna penasaran, akhirnya ada temenku yang bilang, kalau sebenernya sebelumnya mobil ini mampir ke pom bensin dulu, ok fine. Tapiiii, uniknya, makin lama mobil ini makin sering mampir ke pom bensin! Enggak ngisi bensin, mampir aja, masuk lewat tanda masuk dan langsung keluar lagi disisi satunya, kemungkinan? ‘GABUT’

FYI dosen dosen dari DKV sepertinya udah sampe Ambarketawang, dan untuk nungguin kita yang belum sampe sampe, akhirnya mereka nunggu dan bilang kalo kita harus ke pom bensin ambar ketawang. Mendengar instruksi tersebut, gelagat aneh diatas mulai muncul dari si abang driver, mobil jadi pelan banget, setiap ada pom bensin pasti nengok nengok, beberapa kali mampir tapi Cuma gabut,

Akhirnya, tiba tiba aja dengan kesigap-an perkiraan ku, bahwa sepertinya si abang gak tau pom bensin Ambar ketawang yang mana,

Ku ambil handphone ku yang daritadi musikan terus dan ku ganti jadi google maps, kuserahin ke temen cowo-ku yang duduk disebelah abangnya, dia bacain, dia kasih tau masih berapa jauh lagi jaraknya, dan baru deh.. mobil berjalan dengan lancar tanpa gabut lagi. Tebakan ku benar, abangnya gak tau Ambar ketawang! Duuhh si abang😒

                Setelah sampe Ambar ketawang dan cukup siang, kita istirahat dan makan bersama, kita langsung melanjutkan perjalanan yang dari tadi ditunggu-tunggu sesuai tempat pertama di rundown, ARTjog!

ARTjog 2018 kali ini bertempat di Jogja National Museum, yaitu di Gampingan,  daerah Wirobrajan Yogyakarta.

Untuk masuk ke ARTJog sendiri dikenakan tarif 50.000 rupiah tuh per orangnya guys.
Setelah kami membeli  tiket dan foro bersama didepan pintu masuk, tepat didepan tulisan ‘ART JOG’ yang begitu besar, tiba lah saat kami masuk kedalamnya bersama sama untuk mempersingkat waktu, daaann disitulah surga cuci mata bermula!

                Masuk masuk mata kami langsung disuguhkan dengan sebuah instalasi karya 3D yang bener bener bikin setiap pengunjung yang baru aja masuk gamau pergi kemana mana lagi, pengen betah betahan ngulik setiap detail karya disana, “Sea Remember”


                Sea remember merupakan karya 3D yang berisi kumpulan kumpulan rajutan terumbu karang yang berwarna warni, yang terbuat dari benang woll, dengan sebuah fosil yang mengitari terumbu karang tersebut, lengkap dengan jutaan ikan-ikan yang bertebaran menggantung diatasnya sampai kelangit-lagit!
Benar benar mengantarkan para pengamatnya kepada suasana seperti sedang berada didalam laut.

                Sea remember sendiri merupakan hasil karya dari seorang seniman bernama Mulyana atau yang akrab disapa ‘MangMul’. Mang Mul sendiri merefleksikan melalui karya nya, Sea Rember, sebagai pengingat bahwa kita sebagai mahluk hidup adalah tempatnya ketidak-sempurnaan, masih ada yang lebih besar daripada kita manusia.

“ Biarlah lupa menjadi pengingat bahwa kita adalah mahluk yang tak sempurna. Kuasa manusia tidak mampu menandingi kelemahan yang telah dititipakan dan di tetapkan. Jika daratan membuat mu terlena, ingatlah lautan. Laut adalah bagian dari kita, dan dia adalah bagian dari alam semesta, dan cahaya-Nya lah yang mampu mengantarkan ke masa depan.“ – Sea remember, 2018.

                Tapiii, belum lama kami bermesraan dengan karya seindah Sea Remember, kami terpaksa harus bergantian berbagi keindahan dengan peserta tour ARTJog yang lain, yup, kami terusir secara halus.

Di JNM sendiri memili 3 laintai dengan berbagai jenis karya, baik itu lukisan atau 2D maupun instalasi karya 3D.

                Salah satu yang menarik perhatianku selain Sea Remember adalah ‘Carnival Trap’, karya Eko Nugroho. Karya ini terletak disebuah ruangan putih yang dihiasi dua buah tulisan besar yaitu “Demokrasi” dan “Nasionalisme”, dengan beberapa icon seperti dua patung yang dipenuhi rumbai rumai yang berwarna warni ditengah, patung tangan hitam yang menggenggam kantung sampah yang ditempel didinding, dan lukisan disisi sebelah pintu masuknya.



                Yang menariknya dari karya ini adalah, jika kita benar benar memperhatikan penjelasan dari karya ini, kita bisa mendapatkan sebuah gagasan yang menurutku sangat menggambarkan kondisi demokrasi Indonesia saat ini, benar benar berlebihan.
































SIANG



               Selama di ARTJog, waktu kami tidak banyak, kita Cuma dikasih waktu sampai tengah hari, dan jam 13:00 tepat kita harus sudah berkumpul lagi untuk melanjutkan perjalanan ke Dagadu Yogyakarta dalam kondisi sudah selesai beristirahat dan makan siang.

                Jadilah kami langsung membeli makanan yang berada dibagian luar pameran tetapi masih didalam pagar JNM, tanpa berfikir panjang bahwa diluar JNM pasti banyak penjual makanan, yang pastinya lebih murah dibanding dengan yang di JNM, tapi karna lapar dan terburu-buru, mau apa lagi?
                Perjalanan ke Dagadu memang agak jauh dari ARTJog, bahkan sampai melewati Malioboro, maklum, belum pernah ke Dagadu jadi gatau seberapa jauh deh.

                Sesampainya di dagadu, dari pintu masuk depan kita belum disarankan berkeliling, karena akan ada sesi sharing dahulu seputar dagadu dan semua aspeknya, padahal saat masuk tadi kami sudah penasaran ingin melihat barang barang apa saja yang dijual.

                Yup, Dagadu Djokdja adalah sebuah perusahaan industri kreatif yang menjual berbagai jenis cinderata mata khas jogja. Dagadu sendiri sudah amat terkenal dikalangan para turis dan pelancong, dari semua kalangan, di sepanjang jaman, lokal maupun luar. Beli oleh oleh khas jogja? Ya ke Dagadu! (hehe cocok belum?)

                Dihalaman belakang store utama Dagadu, kita semua duduk bersama disebuah pendopo bersama dengan seorang pembicara dari Dagadu, yang membahas tentang semua dari Dagadu.

                Dagadu sendiri berdiri dari tahun 1994, bermula dari sekumpulan mahasiswa yang senang berkumpul dan berkarya dengan membuat sesuatu yang berciri khas Jogja yang kemudian mulai merintis karis kewirausahaannya.

                Dengan lambang utama mata, dagadu ingin mencerminkan sebagai Visual, Pusat Kreatifitas, yang sebenarnya sangat tercermin dari slogan utamanya, “ Smart, Smile, Djokja”.

PT Aseli Dagadu mengeluarkan banyak jenis produk dengan tujuan target pasaran yang berbeda beda, seperti jenis Dagadu bocah, DGD, Daya gagas dunia, Hiruk Pikuk, dan lain sebaginya, dengan bermacam-macam jenis barang yang dijual, mulai dari pernak-pernik, pakaian, perlengkapan sekolah, aksesoris dapur seperti mug, dan lain sebagainya.

                Saat ini, PT Dagadu telah membuka beberapa store di Jogja, seperti Posyandu 1 (Pos Layanan Dagadu) , posyandu 2, yogyatorium, dan di Malioboro Mall.

                Setelah beberapa lama menghabiskan waktu disana untuk berbincang, berkenalan, dan sesi tanya jawab tentang Dagadu, akhirnya kami masuk kembali ke store dengan sebelumnya telah berfoto bersama. Didalam store yang memiliki 2 lantai, kita bisa langsung melihat lihat barang apa saja yang dijual disana, tapi dari semua yang terpampang, yang paling menarik perhatianku adalah peralatan tulis dan sekolah hehe.


PETANG

                Akhirnyaaa setelah puas berkunjung seharian, tibalah saat kami beristirahat dan bersantai di Malioboro seperti biasanya, kami diberi waktu dan kebebasan untuk bersantai di Jl. Malioboro sebelum akhirnya kami diminta berkumpul pukul 19:00 untuk kembali pulang ke purwokerto.

                Tetapi hal yang menyebalkan terjadi lagi. Masih sama, ke belum-mahiran driver nya mengantarkan kami pada situasi exhausted didalam travel karena 2x berputar putar di Jl. Malioboro dan nggak turun turun padahal persediaan minum kami telah menipis karena sang driver kesulitan dan bingung mencari tempat parkir, ya Tuhaaann.😔

                Sampai akhirnya kami menemukan tempat parkir yang cocok, sehingga kami bisa turun dan memulai kegitan ‘sans dan jajan’ hehe

                Naaahhhh kira kira seperti itulah pemirsa cerita kunjungan industri ku kali ini yang ku bawa! Kunjungan industrinya DKV seru yaaa? Berasa jalan jalan terus hihi😚

Nah sebagai bentuk dokumentasi, i got a videooooo for you guyyysss! Dan.. alhamdulillah kualitas video ku kali ini lebih baik daripada di postingan sebelumnya:”
Meskipun masi banyak kurangnya, tapi boleh lah nikmati ala kadarnya
So enjoy this trip’s video down hereeee and i’ll see you next time guysss
BYEEEEEEEE!1!1!1! xoxo

 
 

0 komentar:

Posting Komentar