Minggu, 07 Oktober 2018

Masalah & Solusi yang sering ditemui seorang Desainer


HOLA SOBAT MATCHA SEMUANYA๐Ÿ‘ฝ


Jumpa lagi nih kita di blog diary online ku nah kali ini yang akan kita bahas disini adalah mengenai “Masalah yang sering ditemui seorang desainer dan berbagai solusinya”

Bagi temen – temen yang belum tau, aku mahasiswa Desain Komunikasi Visual di IT Telkom Purwokerto, yang dimana harapan kedepannya bakal jadi seorang desainer yang baik  ( amiiinnn )

Kita sebagai desainer, pasti sering baget kan ngalamin Trouble baik selama proses pembuatan desain maupun setelahnya sebagai output? Nah pada postingan kali ini, aku mau kasih sedikit tips dari beberapa masalah yang paling sering ditemui oleh para desainer! Penasaran? Simak yuk๐Ÿ˜‰




1.      Dilema Saat Memilih Font yang Cocok
Masalah pertama yang umumnya dialami oleh para desainer grafis adalah saat memilih jenis font yang cocok diminta oleh klien. Banyaknya font yang ada terkadang justru membuat seorang desainer grafis mengalami dilema akan pilihannya sendiri. Tak jarang kita akan meminta pendapat dari teman kerja untuk sebagai saran.
Nah berikut adalah berbagai pertimbangan dalam memilih font:
1.1.   Font yang Buruk
1.2.   Font yang Sulit Terbaca
1.3.   Font yang Terlalu Tipis
1.4.   Font yang Tidak Relevan
1.5.   Terlalu Banyak Font
Lalu, gimana sih cara memilih font yang baik? Berikut adalah tips nya!
1. Pahami Siapa Target Audiens
Yang pertama yang penting untuk diperhatikan yaitu siapa klien anda dan untuk siapa desain itu nanti digunakan. Font untuk bank tentu akan berbeda dengan perusahaan keuangan, atau perusahaan teknologi, apa lagi perusahaan games.
2. Fokus Pada Keterbacaan (Readability)
Keterbacaan dalam desain cukup penting untuk di pertahatikan. Pastikan untuk memilih font yang dapat dibaca. Jelas, di era sekarang ini, kita semua cenderung untuk meletakan fokus pada penampilan yang menarik, daya tarik visual, tapi tetap keterbacaan dari sebuah font sangat penting.

3. Mempersempit Pilihan
Sangat penting untuk merencanakan apa yang ingin anda tampilkan. Ada satu aturan praktis yang penting untuk diterapkan dalam semua jenis desain. Usahakan untuk selalu memilih tiga jenis font untuk bagian yang berbeda, satu untuk judul, satu untuk bagian isi (body text) dan satu lagi untuk aksen. Ini akan membuat desain anda tampil menawan, memiliki visual yang bagus dan mudah untuk di mengerti. Terkadang dua jenis font saja sudah cukup.

4. Pengaturan Kata dan Spasi
Pengaturan kata yang benar dan jarak yang tepat akan membuat desain anda terlihat profesional, mudah dibaca dan dipahami tanpa menimbulkan kebingungan bagi orang lain untuk memahami apa pesan yang ingin disampaikan melalui desain tersebut. Jenis font yang anda pilih harus memungkinkan kita untuk melakukan pengaturan kata yang tepat dan spasi untuk membuat teks mudah dibaca.

5. Terlihat Profesional
Meskipun anda seorang newbie, tetap pastikan desain anda tidak membiarkan orang lain menilai anda seorang newbie. Maksud nya adalah berada di level manapun anda sekarang, tidak peduli sudah berapa lama anda mendesain, jangan pernah meremehkan pemilihan font. Ketika memilih font tanyakan pada diri sendiri apakah font itu akan membuat desain anda terlihat profesional atau tidak, jika jawabannya tidak segera tinggalkan font tersebut dan cari terus yang tepat dan sesuai dengan keperluan.

6. Cari Bantuan.
Mencari bantuan dari sesama desainer lain bukan berarti anda seorang desainer yang kekurangan kepercayaan diri, anda perlu ingat anda belum tentu bekerja pada kondisi badan dan fikiran yang fit dan maksimal, kadang kala banyak pikiran yang mengganggu, baik urusan keluarga atau urusan pacar misalnya. Dari pada memilih font & memutuskan sendiri ada baiknya bertanya pada teman desainer anda yang lain, siapa tau dia dalam pikiran yang lebih segar dibanding kondisi anda disaat itu. Masukan dari dia bisa membantu anda memilih font yang tepat,

7. Research Font
Ada banyak artikel yang mungkin sudah tidak terhitung lagi jumlahnya dan banyak juga buku-buku tentang tipografi, silakan luangkan waktu untuk membaca. Pengetahuan anda yang banyak tentu akan sangat membantu anda dalam melakukan hal-hal yang tepat dalam pekerjaan anda.


2.      Perbedaan Selera dengan Klien
Dalam dunia digital marketing, desainer grafis dapat membantu para pemasar untuk melakukan penjualan melalui visualisasi yang dibutuhkan untuk mempengaruhi pasar. Pekerjaan desain grafis bergantung pada kreativitas masing-masing desainer dalam menginterpretasikan suatu konsep untuk ditampilkan menjadi visual yang indah. Tidak jarang seorang desainer grafis harus berdebat dengan klien mereka hanya karena perbedaan selera diantara keduanya.

Solusi:

Untuk mengatasi masalah ini, desainer grafis harus mampu menjelaskan alasan untuk setiap elemen grafis yang digunakan, seperti dari warna, tekstur, bentuk, kepada klien mereka dengan baik dan masuk akal. Tidak lupa, alasan tersebut harus dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh klien. Hal ini akan membuat klien menyadari bahwa desainer grafis bekerja berdasarkan teknik dan metode tertentu dalam menyampaikan pesan secara visual, bukan sekedar membuat karya yang indah di mata saja.


3.      Permintaan Desain dan Deadline yang Tidak Seimbang
Deadline adalah musuh utama para desainer grafis. Masalah lain yang juga pasti dihadapi oleh seorang desainer grafis adalah permintaan klien akan pembuatan suatu desain grafis yang rumit dengan deadline yang cukup singkat. 

Solusi:

Sebagai seorang desainer grafis, kamu tidak dapat menuruti permintaan itu begitu saja, sebab ada banyak tahapan pembuatan desain yang harus kamu lakukan. Mulai pengumpulan informasi, analisa, menyusun tujuan, menetapkan pendekatan, brainstorming, evaluasi, hingga implementasi ke dalam desain. Semua tahapan itu membutuhkan waktu yang tentu saja akan berpengaruh terhadap karya desain yang dihasilkan.


4.      Harga yang Ditawarkan Sering Dibandingkan dengan Harga Desainer Lain
Sebagai seorang desainer grafis, tentu kamu akan mematok harga sesuai dengan pekerjaan desain yang akan kamu lakukan. Harga yang ditawarkan tentu saja berbeda dari satu desainer dengan desainer yang lainnya. Tak jarang para klien pun akan membanding-bandingkan harga yang kamu tawarkan tersebut dengan harga desainer grafis lainnya.
Solusi:
Nah, untuk menghadapi permasalahan tersebut, ada baiknya jika kamu menjelaskan dengan detail rincian dan alasan kamu menawarkan harga tersebut. Tujuannya adalah agar kamu dapat menyampaikan keunggulanmu sebagai seorang desainer grafis dibadingkan yang lainnya.

KOMPONEN-KOMPONEN DALAM PERMASALAHAN DESAIN


a. Awal dan akhir masalah  

Menurut tradisi, desainer dicirikan lebih berdasarkan jenissolusi yang mereka hasilkan di banding jenis masalah yang merekageluti. Maka dari itu desainer iterior di sebut demikitan karena merekamendesain interior, sementara arsitektur diharapkan untuk menciptakan keseluruhan bangunan, dan sesuatunya. Tentu saja kenyataannya tidakkaku seperti itu. Banyak desainer yang berkecimpung di bidang-bidanglain, dan beberapa di antara mereka melakukannya secara rutin. Tetapikebanyakan desainer tidak dapat berpindah bidang segampang beberapa penulis metodologi desain.Kesulitan tentu saja merupakan persoalan yang subjektif. Apayang sulit bagi seseorang sering di anggap mudah oleh orang lain.Karenanya kita harus melihat ciri-ciri yang pasti dari beragam jenismasalah ini untuk mengetahuinya lebih lanjut solusi rancangan kota jelas bersekala besar di banding solusi arsitektur, tetapi apakah masalahkota juga lebih besar dan kompleks daripada masalah arsitektur?Jawaban dari pertanyaan ini adalah tidak harus begitu.

Yang paling penting di sini adalah sampai sejauh mana sang desainer harus turundalam hirarki yang ada. Misalnya, ketika merancang sebuah rumah bisa,arsitektur tidak terlalu memperdulikan pertimbangan mendetailmengenai cara membuka dan menutup pintu. Barangkali perludipikirkan apakah jendela akan berupa jendela geser, berengsel, atau jendela putar, namun itu pun biasanya bukan hal genting. Akan tetapi

desainer sebuah karavan atau perahu kecil harus memikirkan persoalantersebut dengan segala hati-hati. Bahkan cara pitu lemari di buka dalamruang yang terbatas itu bisa jadi memiliki signifikan krusisal. Makabagian dari definisi sebuah masalah desain adalah seberapa jauh sebuahdetail memerlukan perhatian. Bahkan, apa yang biasanya hanya berupadetail bagi arsitek bisa jadi adalah masalah sentral bagi desainer interioratau industri, dan sebagainya.Karenanya, bagaimana kita akan mencari akhir dari sebuahmasalah desain? Bukankah tidak mustahil kita akan terus terlilit dalamlebih banyak dan lebih banyak lagi detail? Memnag demikian adanyatidak ada akhir alamiah dalam sebuah peroses desain. Tidak ada carauntuk memutuskan tanpa kerugian bahwa sebuah masalah desain sudah terjawab. 

Desainer berhenti mendesain hanya kehabisan waktu atauketika, menurut penelitian mereka, sudah tidak ada gunanyamelanjutkan persoalan itu lebih jauh. Maka dalan desain, seperti dalamseni, salah satu keahliannya adalah mengetahu kapan harus berhenti.Sayangnya, tampaknya kita tidak dapat mengambil keputusan tersebutkecuali kita mempunyai pengalaman.

Dari sini mencul kesuliatan yangcukup besar bukan hanya bagi mahasiswa desain, namun juga bagiperaktisi. Karena sebuah masalah desain tidak memiliki akhir yangnyata, maka sangatlah sukar untuk menentukan waktu yang di perlukanuntuk mencari solusinya. Secara umum, tampaknya semakin dekatseorang desainer dengan penyelesaian sebuah desain, semakin diamampu untuk memperkirakan berapa lagi yang hrus dia kerjakan.Kita mempelajari masalah desain sebagian besar dengan caramencoba memecahkannya. Maka seorang desainer memerlukan banyak

      usaha sebelum ia benar-benar sadar betapa sulitnya sebuah masalah. Kesan pertama jarang bisa di andalkan pada persoalalan semacam ini. Mahasiswa arsitektur sering terlalu optimis dalam memperkirakan kesulitan masalah yang di hadapi dan waktu yang di butuhkan untukmencapai solusi yang berterima.

Akibatnya, mahasiswa sering gagal mencapai tingkat detail yang di minta oleh pengajar mereka. Terlalumudah untuk melihat sebuah masalah desain hanya dari kulitnya saja,dan karena luput melihat adanya kesulitan yang besar, kita membayangkan bahwa kita tidak usah terburu-buru. Barulah nanti,mungkin saat sudah terlambat, kesuliatan itu muncul sebagai responsatas usaha kita.Salah satu karakteristik dasar dari masalah desain adalah bahwamasalah itu sering tidak kasat mata, namun harus di temukan. Tidakseperti teka-teki silang, pengasahan otak atau soal matematika, dalammasalah desain, tujuan atau rintangan dalam meraih tujuan tidak dinyatakan dengan gamblang. Pernyataan awal dari masalah desainbahkan sering cukup menyesatkan. Jika masalah desain tidak dinyatakandengan jelas, maka desain pun seperti tidak pernah puas dengan masalahyang ada di depan mata.

Eberhand (1970) dengan jenaka mengilustrasikan kebiasan desainer yang sering mengesalkan ini dengansebuah kisah peringatan tentang pegangan pintu.

Eberhand menyarankan bahwa ada dua cara bagi desainer untuk kembali ke bagianatas hirarki masalah, yakni melalui peningkatan dan melaluaikemunduran.Kenyatannya, desain lebih merupakan kerja perbaikan. Bagiandari masalah ini ialah dalam mengoreksi sesuatu yang salah dari segi tertentu. Rumah model baru untuk sebuah organisasi komersil, menatainterior toko, memperluas bangunan rumah, menanam pohon untukmembangun tempat berteduh atau melaporkan wilayah tempatmembangun perumahan, semua itu merupakan respons desain dalambidang-bidang yang berbeda terhadap situasi yang kurang memuasakanyang ada. Untuk alasan ini, bannyak penusis menyebut bahawa desainmenyediakan semacam” perbaiakn”. Desainer dianggap sedang mencoba dengan satu cara untuk memperbagusa atau memperbaiki sesuatu yang salah.

Tema sentral bab ini ialah bahwa salah satu bagian signifikandari masalah desain sering terletak pada ketertarikannya dengan apayang sudah ada. Maka definisi masalah tersebuat adalah persoalansejauh mana hal-hal yang sudah ada pada dipertanyaan. Masalah desaintidak memiliki perbatasan alamiah atau jelas, tetapi lebih terorganisirdalam hirarkis kasar. Jarang kita menangkap secara persis dari tingkatatas yang mana kita harus mulai dan di tingkat bawah yang mana kitaharus berhenti. Menyingkap cakupan masalah secara kreatif adalah salahsatu keahlian terpenting seorang desainer.

b. Struktur masalah desain

Masalah desain sering bersifat multidimensi dan sanagat interaktif. Sangat jarang bagian manaun dari sebuah hasil desain dipakehanya untuk satu tujuan. Kabarnya Arsitek Amerika
Philip Johnson mengamati bahwa ada orang yang menganggap kursi itu indahdilihat karena nyaman diduduki. Sementara orang lain beranggapan kursi itu nyaman diduduki karena indah dilihat. Yang jelas tidak akanada yang dapat menyangkal pentingnya aspek visual dan ergonomis dari desain kursi. Kaki-kaki kursi tumpuk tegak lurus menimbulkan masalahyang multidimensi lagi.

Geometri dan konstruksi kaki-kaki kursi iniharus memberikan kesetabilan dan bisa menahan berat, dapat pas satusamalain ketika di tumpuk dan sejalan dengan maksuk desainer untukkursi itu dari segi visual secara keseluruhan. Desainer kursi seperti itutidak mungkin berhasil jika ia memikirkan masalah kesetabilan, penahanberat, penumpukan dan garis fisual secara terpisah. Ini karena semuamasalah itu harus diselesaikan oleh elemen solusi yang sama. Padakenyataanya, desainerjuga harus menyadari masalah-masalah lain yanglebih umum seperti keterbatasan biaya dan pembuatan, ketersediaanmaterial, serta ketahanan bagian akhir dan sambungan.

                                                            ๐Ÿ’Ÿ๐Ÿ’Ÿ๐Ÿ’Ÿ

OK SOBAT MATCHA YANG BUDIMAN, Kali ini cukup segitu dulu pembahasan "Masalah & Solusi yang sering ditemui seorang Desainer" menurut Matcha Babe's Blog!
                           if you had any question, let me know below๐Ÿ‘‡
                 Me, Mutia Putri Soliha pamit undur diri, aaannd.. see you๐Ÿ˜˜


Minggu, 20 Mei 2018

DKV Industry's Visit #2 : ARTJOG & DAGADU

                Hi everyone! Welcome back to my blog sweet blooog๐Ÿ’ž๐Ÿ’ž

               Seneng banget karena kali ini aku bawa cerita baru yang akan ku tulis dalam online diariku ini hehe.
Langsung ajaya jadiiii cerita kali ini itu masih seputar kunjungan industri ke Yogyakarta a.k.a jogja, masih sambungan dari journey kemaren kok, makanya judul kali ini adalah “DKV goes to jogja: industry’s visit #2” 

Naahhh kunjungan kali ini adalah ketempat yang berbeda dari kunjungan sebelumnya, dan kunjungannya adalahhh.. jengjengjeeengg...

Ke... ARTJog daaannn Dagaduuuuu yuhuuu!๐Ÿ˜š

Beberapa dari kita pasti udah tau betapa hitz nya ARTJog dikalangan masyarakat seni, termasuk aku, sering liat dan mondar mandir gitu di timeline tapi belum pernah kesampean kesana (huhu sad).

Jadiii ketika kemarin tau kita alias prodi DKV IT Telkom Purwokerto decided to visit ARTjog, wah.. ada perasaan agak seneng dan sedikit excited sih, penasaran juga kira kira karya karya apa ajaya yang bakal kita temuin disana? Tapi karna terlalu banyak deadline dan urusan lain lain, jadi gapunya cukup waktu buat berharap dan bayangin yang lebih deh๐Ÿ˜ช

                Kaya udah cukup deh prakata nya, daripada kita basa basi mulu ya kaannn..
Jadiii langsung aja yuk cuss ke laporan perjalanannya๐Ÿ‘‡

PAGI


                Kenapa aku sebut ini pagi? Ya jelaslah karna kita otw nya pagi hehe (gak make sense? Oke)
Hehe tapi kali ini kita otw lebih agak siang dari cerita sebelumnya. 

                04:00 am hampir dari semua masis DKV udah kumpul dikampus untuk sholat subuh dulu seperti biasa, tapi sayangnyaa sampai waktu keberangkatan yang telah dijadwalkan tibaaa ada beberapa dari kita yang belum dateng, sooo.. terpaksa kita menunggu sambil berharap-harap cemas gitu deh “ni yang belum otw kampus udah pada bangun belum ya?” yaa kira kira gitu deh..

                Hampir menuju pagi akhirnya kita berangkat, setelah semua masis dipastikan hadir, travel yang mengangkut kami akhirnya bergerak dari Purwokerto ke  Jogjakarta!

Sebenernya ada cerita agak ngeselin sih tentang naik travel kali ini.. jadi gini,
Saat berangkat, mobil travel dan mobil kampus yang mengangkut dosen-dosen kesayangan DKV udah janjian bakal ketemu di POM bensin Ambar ketawang Jogja seperti yang sudah sudah untuk sarapan. Berrrrrrdasarkan rundown, seharusnya pukul 09:00 pagi kita sudah berkumpul untuk sarapan, dan sebetulnya pun di Alun-alun kidul jogja,

                Mungkin, bisa disimpulkan bahwaaa, semua ketidak sesuaian diatas terjadi karena adanya ketidak-maksimalan pihak travel, khususnya di driver yang menyupir mobil travel kami,
Aku sendiri sebenarnya gak mau terlalu nyalahin sih, mungkin si abang drivernya juga masih baru,
FYI selama diperjalanan dari sekitar matahari baru ‘melek’ sampe kurang lebih jam 08:00 pagi aku belum bisa tidur, masih menikmati suasana dijalan ajasih, liat liat pemandangan, nyanyi-nyanyi dengerin musik, sampai akhirnya aku ngantuuukk daann ketiduran, nah disini kejanggalan mulai berawal..
                Aku kebangun di i don’t know where sampai kemudian aku liat GPS, nama suatu tempat yang kuingat ingat adalah Purworejo, masih agak jauh dari Jogja.

Disitu pertanyaan-pertanyaan basic mulai muncul dalam benak-ku, “sampai dimana ini?”, “masih jauh ga yah?”, “jam berapa sekarang?”, “mana mobil sekolah?”

Tapi pertanyaan-pertanyaan basic tersebut berhasil mengantarkanku pada sebuah faktaaa bahwa, kita, memang, telah, tertinggal jauh dari rombongan. Sad ya? Ku lirik jam tangan ku, waktu sudah menunjukan pukul 09:00 pagi dan kita masih di Purworejo, “duuhh laper”.

Daann karna penasaran, akhirnya ada temenku yang bilang, kalau sebenernya sebelumnya mobil ini mampir ke pom bensin dulu, ok fine. Tapiiii, uniknya, makin lama mobil ini makin sering mampir ke pom bensin! Enggak ngisi bensin, mampir aja, masuk lewat tanda masuk dan langsung keluar lagi disisi satunya, kemungkinan? ‘GABUT’

FYI dosen dosen dari DKV sepertinya udah sampe Ambarketawang, dan untuk nungguin kita yang belum sampe sampe, akhirnya mereka nunggu dan bilang kalo kita harus ke pom bensin ambar ketawang. Mendengar instruksi tersebut, gelagat aneh diatas mulai muncul dari si abang driver, mobil jadi pelan banget, setiap ada pom bensin pasti nengok nengok, beberapa kali mampir tapi Cuma gabut,

Akhirnya, tiba tiba aja dengan kesigap-an perkiraan ku, bahwa sepertinya si abang gak tau pom bensin Ambar ketawang yang mana,

Ku ambil handphone ku yang daritadi musikan terus dan ku ganti jadi google maps, kuserahin ke temen cowo-ku yang duduk disebelah abangnya, dia bacain, dia kasih tau masih berapa jauh lagi jaraknya, dan baru deh.. mobil berjalan dengan lancar tanpa gabut lagi. Tebakan ku benar, abangnya gak tau Ambar ketawang! Duuhh si abang๐Ÿ˜’

                Setelah sampe Ambar ketawang dan cukup siang, kita istirahat dan makan bersama, kita langsung melanjutkan perjalanan yang dari tadi ditunggu-tunggu sesuai tempat pertama di rundown, ARTjog!

ARTjog 2018 kali ini bertempat di Jogja National Museum, yaitu di Gampingan,  daerah Wirobrajan Yogyakarta.

Untuk masuk ke ARTJog sendiri dikenakan tarif 50.000 rupiah tuh per orangnya guys.
Setelah kami membeli  tiket dan foro bersama didepan pintu masuk, tepat didepan tulisan ‘ART JOG’ yang begitu besar, tiba lah saat kami masuk kedalamnya bersama sama untuk mempersingkat waktu, daaann disitulah surga cuci mata bermula!

                Masuk masuk mata kami langsung disuguhkan dengan sebuah instalasi karya 3D yang bener bener bikin setiap pengunjung yang baru aja masuk gamau pergi kemana mana lagi, pengen betah betahan ngulik setiap detail karya disana, “Sea Remember”


                Sea remember merupakan karya 3D yang berisi kumpulan kumpulan rajutan terumbu karang yang berwarna warni, yang terbuat dari benang woll, dengan sebuah fosil yang mengitari terumbu karang tersebut, lengkap dengan jutaan ikan-ikan yang bertebaran menggantung diatasnya sampai kelangit-lagit!
Benar benar mengantarkan para pengamatnya kepada suasana seperti sedang berada didalam laut.

                Sea remember sendiri merupakan hasil karya dari seorang seniman bernama Mulyana atau yang akrab disapa ‘MangMul’. Mang Mul sendiri merefleksikan melalui karya nya, Sea Rember, sebagai pengingat bahwa kita sebagai mahluk hidup adalah tempatnya ketidak-sempurnaan, masih ada yang lebih besar daripada kita manusia.

“ Biarlah lupa menjadi pengingat bahwa kita adalah mahluk yang tak sempurna. Kuasa manusia tidak mampu menandingi kelemahan yang telah dititipakan dan di tetapkan. Jika daratan membuat mu terlena, ingatlah lautan. Laut adalah bagian dari kita, dan dia adalah bagian dari alam semesta, dan cahaya-Nya lah yang mampu mengantarkan ke masa depan.“ – Sea remember, 2018.

                Tapiii, belum lama kami bermesraan dengan karya seindah Sea Remember, kami terpaksa harus bergantian berbagi keindahan dengan peserta tour ARTJog yang lain, yup, kami terusir secara halus.

Di JNM sendiri memili 3 laintai dengan berbagai jenis karya, baik itu lukisan atau 2D maupun instalasi karya 3D.

                Salah satu yang menarik perhatianku selain Sea Remember adalah ‘Carnival Trap’, karya Eko Nugroho. Karya ini terletak disebuah ruangan putih yang dihiasi dua buah tulisan besar yaitu “Demokrasi” dan “Nasionalisme”, dengan beberapa icon seperti dua patung yang dipenuhi rumbai rumai yang berwarna warni ditengah, patung tangan hitam yang menggenggam kantung sampah yang ditempel didinding, dan lukisan disisi sebelah pintu masuknya.



                Yang menariknya dari karya ini adalah, jika kita benar benar memperhatikan penjelasan dari karya ini, kita bisa mendapatkan sebuah gagasan yang menurutku sangat menggambarkan kondisi demokrasi Indonesia saat ini, benar benar berlebihan.
































SIANG



               Selama di ARTJog, waktu kami tidak banyak, kita Cuma dikasih waktu sampai tengah hari, dan jam 13:00 tepat kita harus sudah berkumpul lagi untuk melanjutkan perjalanan ke Dagadu Yogyakarta dalam kondisi sudah selesai beristirahat dan makan siang.

                Jadilah kami langsung membeli makanan yang berada dibagian luar pameran tetapi masih didalam pagar JNM, tanpa berfikir panjang bahwa diluar JNM pasti banyak penjual makanan, yang pastinya lebih murah dibanding dengan yang di JNM, tapi karna lapar dan terburu-buru, mau apa lagi?
                Perjalanan ke Dagadu memang agak jauh dari ARTJog, bahkan sampai melewati Malioboro, maklum, belum pernah ke Dagadu jadi gatau seberapa jauh deh.

                Sesampainya di dagadu, dari pintu masuk depan kita belum disarankan berkeliling, karena akan ada sesi sharing dahulu seputar dagadu dan semua aspeknya, padahal saat masuk tadi kami sudah penasaran ingin melihat barang barang apa saja yang dijual.

                Yup, Dagadu Djokdja adalah sebuah perusahaan industri kreatif yang menjual berbagai jenis cinderata mata khas jogja. Dagadu sendiri sudah amat terkenal dikalangan para turis dan pelancong, dari semua kalangan, di sepanjang jaman, lokal maupun luar. Beli oleh oleh khas jogja? Ya ke Dagadu! (hehe cocok belum?)

                Dihalaman belakang store utama Dagadu, kita semua duduk bersama disebuah pendopo bersama dengan seorang pembicara dari Dagadu, yang membahas tentang semua dari Dagadu.

                Dagadu sendiri berdiri dari tahun 1994, bermula dari sekumpulan mahasiswa yang senang berkumpul dan berkarya dengan membuat sesuatu yang berciri khas Jogja yang kemudian mulai merintis karis kewirausahaannya.

                Dengan lambang utama mata, dagadu ingin mencerminkan sebagai Visual, Pusat Kreatifitas, yang sebenarnya sangat tercermin dari slogan utamanya, “ Smart, Smile, Djokja”.

PT Aseli Dagadu mengeluarkan banyak jenis produk dengan tujuan target pasaran yang berbeda beda, seperti jenis Dagadu bocah, DGD, Daya gagas dunia, Hiruk Pikuk, dan lain sebaginya, dengan bermacam-macam jenis barang yang dijual, mulai dari pernak-pernik, pakaian, perlengkapan sekolah, aksesoris dapur seperti mug, dan lain sebagainya.

                Saat ini, PT Dagadu telah membuka beberapa store di Jogja, seperti Posyandu 1 (Pos Layanan Dagadu) , posyandu 2, yogyatorium, dan di Malioboro Mall.

                Setelah beberapa lama menghabiskan waktu disana untuk berbincang, berkenalan, dan sesi tanya jawab tentang Dagadu, akhirnya kami masuk kembali ke store dengan sebelumnya telah berfoto bersama. Didalam store yang memiliki 2 lantai, kita bisa langsung melihat lihat barang apa saja yang dijual disana, tapi dari semua yang terpampang, yang paling menarik perhatianku adalah peralatan tulis dan sekolah hehe.


PETANG

                Akhirnyaaa setelah puas berkunjung seharian, tibalah saat kami beristirahat dan bersantai di Malioboro seperti biasanya, kami diberi waktu dan kebebasan untuk bersantai di Jl. Malioboro sebelum akhirnya kami diminta berkumpul pukul 19:00 untuk kembali pulang ke purwokerto.

                Tetapi hal yang menyebalkan terjadi lagi. Masih sama, ke belum-mahiran driver nya mengantarkan kami pada situasi exhausted didalam travel karena 2x berputar putar di Jl. Malioboro dan nggak turun turun padahal persediaan minum kami telah menipis karena sang driver kesulitan dan bingung mencari tempat parkir, ya Tuhaaann.๐Ÿ˜”

                Sampai akhirnya kami menemukan tempat parkir yang cocok, sehingga kami bisa turun dan memulai kegitan ‘sans dan jajan’ hehe

                Naaahhhh kira kira seperti itulah pemirsa cerita kunjungan industri ku kali ini yang ku bawa! Kunjungan industrinya DKV seru yaaa? Berasa jalan jalan terus hihi๐Ÿ˜š

Nah sebagai bentuk dokumentasi, i got a videooooo for you guyyysss! Dan.. alhamdulillah kualitas video ku kali ini lebih baik daripada di postingan sebelumnya:”
Meskipun masi banyak kurangnya, tapi boleh lah nikmati ala kadarnya
So enjoy this trip’s video down hereeee and i’ll see you next time guysss
BYEEEEEEEE!1!1!1! xoxo

 
 

Jumat, 19 Januari 2018

DKV IT Telkom Purwokerto goes to Yogyakarta



               Holla peeps! Holla everyone And welcome to my trash-file a.k.a my trial blog LOL. Why did i call it “trash-file”? because...

Aslinya emang ini bener bener blog pertamaku and i don’t even know how to use it before, sampai akhirnya temen temenku yang lain ngajarin aku gimana caranya how to using this social media haha agak norak emangL

               Tapi di blogku kali ini aku gamau muat sesuatu yang formal formal bangetsih, lebih ke online diary aja hehe kalo niat, maybe isinya seputar hobbies, activities, journey ataupun pengalaman yang ingin ku sharing. Keliatan kan dari alamat site blognya haha, Matcha babes! Yes. I love matcha so much.

                So jadi kalo isinya agak berantakan, forgive my skill, i know this gonna be a lot of messy yang penting masih bisa dibaca hehe.

Langsung aja yuk ke cerita yang pertama๐Ÿ‘‡


IN THE (BEGININDING eh) BEGINNING

                Cerita pertamaku kali ini tentang kunjungan industry bersama DKV squad dari IT Telkom Purwokerto. Yup, the playground where i fight at hehe maksudnya kampus tercintahh.
                Sebenernya aku udah sering terhitung beberapa kali ke jojga sih, Cuma kalo bareng sama DKV squad ya baru kali ini hehe.

                Tanggal 05 januari 2018 kemarin, tanggal yang pas banget ngawalin tahun udah langsung jalan jalan aja, hehe kata anak prodi lain sih gitu, dkv hobi jalan jalan lah, kuliahnya seneng senenglah, mereka gatau aja (ya benersih (dikit) ahahaha).

                Saat itu jam 04.00 a.m kita udah disuruh stay di kampus untuk solat subuh bersama bareng-bareng anak DKV squad with Pak Pungky a.k.a Lecture sweet lecture of PSRD IT Telkom Pwt dan supir supir travel yang ada.

                Nahh.. beres solat subuh berjamaah, jam setengah lima subuh itu kita otw deh. Rombongan yang bakal berangkat dibagi  jadi dua kubu(?), yang satu naik mobil avanza kampus bareng pak Pungky, yang satu lagi naik travel kampus yang which is isinya lebih muat banyak dan kericuhannya juga lebih banyak. Hehe ya, itu mobil yang aku dan teman-teman ciwi ku naiki, Aku, Mutia exo, Ellen, Uwi, dan Inul, beserta rombongan DKV boys.




                Selama diperjalanan sebetulnya aku ikut nyanyi-nyanyi nyetel music bareng anak-anak sih, Cuma lama lama ketiduran hehe.

                Bangun bangun kita udh sampai di bantul, Jogja. Waktu itu jam setengah Sembilan pagi kita berenti dulu di rest area buat sarapan, terus lanjuuutt sampe akhirnya  kita tiba di STUDIO KALAHAN milik Pak Heri Dono yeeeeyy as you can see from the movie above๐Ÿ‘†

                
Saat masuk ke studio kalahan kita disambut dengan Pak Heri Dono sendiri, beserta asisten nya yang membantu dalam kegiatan touring studio kalahan.

                Studio kalahan yang kami datangi sebetulnya dulu adalah rumah kosong sisa peninggalan belanda, rumah tersebut sempat beberapa kali dijadikan sarana lain seperti SD Patuรกn sebelum akhirnya dijadikan rumah oleh pemilik lamanya (pemilik rumah sebelum pak Heri Dono).

                Latar belakang pak Heri sendiri sebetulnya bukan asli Jogjakarta, tapi ia lahir di Jakarta.
Lahir ditengah tengah kondisi kerasnya hidup dijakarta, dimana ia sering sekali melihat kekerasan, keresahan social-lah yang banyak mendasari dari setiap karya seni yang ia buat.

               Saat ditanya tentang karyanya, sejujurnya pak Heri sangat terinspirasi oleh Isac Newton, penemu teori gravitasi, maka tak heran banyak dari karya seninya yang ia buat menggantung di langit-langit.

                Pak heri sendiri sebagai seorang seniman tidak mau karyanya hanya berkutat di bidang lukis saja, ia juga membuat wayang, patung-patung yang di visualkan dengan gerak dan audio (music), baik itu berupa alunan alat music yang ia buat sendiri, maupun tembang tembang yang ia putar terbalik dengan maksud tertentu.

                Pak Heri Dono memiliki pola pikir yang amat unik dan berbeda dari seseorang pada umumnya, imajinasi dan gagasan gagasannya ia visualkan dalam berbagai bentuk yang unik, misalnya saja ide, dalam menggambarkan suatu ide pak Heri memilih peri atau mahluk mahluk fantasi yang biasanya tubuhnya menyerupai manusia dengan gabungan anggota tubuh dari mahluk lain yang diberi sayap. Mahluk bersayap ini menggambarkan sebuah ide yang tidak dapat disentuh dan selalu beterbangan tetapi dia ada disekeliling manusia.

                Kebanyakan dari hasil karya seni yang pak Heri buat menyerupai mahluk-mahluk fantasi, terkadang tokoh yang ia buat berbadan dinosaurus tetapi berkepala manusia dengan tokoh wajah yang ingin dia dampaikan, terkadang ia membuat patung yang berbadan manusia namun berkepala berbeda dan lain sebagainya. Karya-karya nya pun banyak bercerita dan mengandung unsure unsure kritikan social, setiap dari hasil lukisannya, patung yang ia buat, banyak menggambarkan tentang biografi orang yang ia anggap bersejarah dan berpengaruh besar (sangat menginspirasi), maupun kritikan social tentang suatu masa yang pernah ia alami.

                Mengapa studio seni yang ia buat ia beri nama Kalahan? Pak Heri Dono memiliki pandangan yang berbeda, ia berfikir terkadang karya karya seni yang mengalami penolakan dan dinilai kurang memiliki estetika dan tidak layak karena suatu alas an, justru adalah karya-karya yang berharga. 
Oleh karena itulah, ia ingin menunjukan bahwa karya-karya seni tersebut sebetulnya adalah sebuah emas bagi yang bisa mengerti letak keindahannya. sama seperti salah satu karya seninya yang berhasil masuk di 56th International Art Exhibition di Venezia, yaitu "Trokomod" yang mewakili Indonesia memvisualisasikan tentang kesetaraan pandangan dunia tentang bahwa blok barat selalu menjadi subjek dan blok timur selalu menjadi objek

Beberapa contoh karya seni di Studio Kalahan hasil keringat pak Heri Dono:


"Flying angels"(IDEAS)













"The Golden Shit"

Puppet Room for the Heri Dono's Puppet Show



note: Sorry for the bad quality movie, i used to bury my self into the ground so i cannot see that Mega-annoying unremovable watermark there:')





SECOND TRIP


                Beres dari studio nya pak Heri Dono sekarang DKV squad lanjut ketempat kunjungan yang keduaaa yeeyy. Nama tempat tersebut adalaaaaaah: jeng jeng jeng.. “ Srengenge Culture Club”

                Srengenge adalah sebuah agency yang bergerak di biro iklan dan kreatif branding. Srengenge culture club terletak di Bantul, Yogyakarta, gabegitu jauh dari ISI Yogyakarta karena sebelumnya kita istirahat dulu disitu hehe.

                Saat pertama kali memasuki daerah tempat Srengenge Culture Club berada, agak aneh sih emang, aku juga sempet mikir “sebelah mana studionya?”, karena emang mobil kita melewati kawasan seperti perkebunan penuh pohon-pohon, Setelah beberapa saat melewati jalan tersebut kemudian muncul lah beberapa rumah yang mungkin itu rumah penduduk di daerah tersebut yang letaknya berjauhan satu sama lain. Suasana diantara kebun-kebun yang hamper mirip kaya hutan buatan ini justru yang bikin unik sih.

                Dan keunikan itu bakal terus berlanjut dan bertambah saat masuk ke studio Srengenge sendiri, studio itu bener bener dibuat dengan konsep simplicity tapi menyatu dengan alam, dinding-dindingnya sengaja tidak ber-cat dengan kombinasi tanaman-tanaman rambat yang dibiarkan menggantung di bangunan-bangunannya gitu.

                Desain bangunannya juga gak kalah uniknya, bikin makin gamau ninggalin studionya ๐Ÿ˜‚
                Saat ditanya studio itu emang sengaja dibangun diatas kawasan yang berbatu gitu sih, kontur tanahnya yang naik turun karena dipenuhi bebatuan besar kayanya emang jadi pemanis didalem gedung ini, bahkan ada yang lantainya juga menginjak batu batu itu langsung. Studio Srengenge punya banyak ruang untuk masing-masing bagian crew dalam agencynya, ada ruang untuk bagian desain dan editor, ruang untuk crew marketingnya, ada juga beberapa ruang khusus lengkap dengan kubah kubahnya yang lucu dan unik, ada yang berbentuk kubah bulat, ada juga yang seperti limas segitiga gitudeh. Bahkan, ada ruangan yang bentuknya bulat dengan dinding kaca gitu, yang menurutku aku pikir itu mini-kebun binatang, tempat naro hewan gitu, tapi itu ternyata gaada isinya, taudeh buat apa ๐Ÿ’

                Ruangan-ruangannya juga dibuat misah antar ruangan satu dengan yang lain, dan itu dihubungkan sama jalan ataupun tangga tangga. Kalau ruangan itu dibangun dan ada pohon diatasnya, mereka sengaja gamau nebang pohon tersebut, justru atapnya dibiarkan bolong untuk si pohon tetapi tetap diberi penghalang supaya air ga masuk dan rembes ke ruangan.

                Di Srengenge kita belajar, apa itu agency, bagian bagian dalam agency periklanan itu sendiri seperti bagian client service dan marketing maupun bagian art dan design nya sendiri, selain itu kita juga belajar bagaimana berbisnis yang baik dalam berurusan dengan klien dan permintaannya yang akan di desain dan dibranding, yang urutannya mulai dari briefing, brain storming, proses pembuatan desain hingga revisi dan di keluarkan kepada klien sebagai hasilnya.

                Beberapa jam sesi pembicaraan, kita banyak sharing tentang bagaimana berfikir kreatif, dan ada beberapa juga motivasi-motivasi yang pastinya akan dibutuhkan dan menjadi gambaran juga bagi anak DKV bila ingin bekerja di industry agency nantinya.


Here’s some little documentation about Srengenge Culture Club yang berusaha aku kumpulin,

And...... once again dengan hasil video yang yaaa liat sendirilah ya masih sama:”)
(fyi jujur ini laptopku lagi mati, dan aku jauh dari rumah dimana PC tercintahku berada untuk ngedit video yang ‘layak’dan ini aku minjem laptop orang jadi yaa.. huhu sad)

So please enjoy this little article about my trip to Yogyakarta in da past few weeks, aku Cuma bisa cerita sampe disini and once again sorry banget kalo isi blog ini agak annoying dan unfaedah untuk dibaca, thankyou yang udah ngabisin waktunya untuk baca,

I’ll see you on my next post and new design and new story and new video and (lahhhh kebanyakan)
And enjoy this video⇊ BYEEEEEE ๐Ÿ’‹๐Ÿ’ž