Hi
everyone! Welcome back to my blog sweet blooog💞💞
Seneng banget karena kali ini aku bawa cerita baru yang akan
ku tulis dalam online diariku ini hehe.
Langsung ajaya jadiiii cerita kali ini itu masih seputar
kunjungan industri ke Yogyakarta a.k.a jogja, masih sambungan dari journey
kemaren kok, makanya judul kali ini adalah “DKV goes to jogja: industry’s visit
#2”
Naahhh kunjungan kali ini adalah ketempat yang berbeda dari
kunjungan sebelumnya, dan kunjungannya adalahhh.. jengjengjeeengg...
Ke... ARTJog daaannn Dagaduuuuu yuhuuu!😚
Beberapa dari kita pasti udah tau betapa hitz nya ARTJog
dikalangan masyarakat seni, termasuk aku, sering liat dan mondar mandir gitu di
timeline tapi belum pernah kesampean kesana (huhu sad).
Jadiii ketika kemarin tau kita alias prodi DKV IT Telkom
Purwokerto decided to visit ARTjog, wah.. ada perasaan agak seneng dan sedikit
excited sih, penasaran juga kira kira karya karya apa ajaya yang bakal kita
temuin disana? Tapi karna terlalu banyak deadline dan urusan lain lain, jadi
gapunya cukup waktu buat berharap dan bayangin yang lebih deh😪
Kaya udah
cukup deh prakata nya, daripada kita basa basi mulu ya kaannn..
Jadiii langsung aja yuk cuss ke laporan perjalanannya👇
PAGI
Kenapa aku
sebut ini pagi? Ya jelaslah karna kita otw nya pagi hehe (gak make sense? Oke)
Hehe tapi kali ini kita otw lebih agak siang dari cerita
sebelumnya.
04:00
am hampir dari semua masis DKV udah kumpul dikampus untuk sholat subuh dulu
seperti biasa, tapi sayangnyaa sampai waktu keberangkatan yang telah
dijadwalkan tibaaa ada beberapa dari kita yang belum dateng, sooo.. terpaksa
kita menunggu sambil berharap-harap cemas gitu deh “ni yang belum otw kampus
udah pada bangun belum ya?” yaa kira kira gitu deh..
Hampir menuju
pagi akhirnya kita berangkat, setelah semua masis dipastikan hadir, travel yang
mengangkut kami akhirnya bergerak dari Purwokerto ke Jogjakarta!
Sebenernya ada cerita agak ngeselin sih tentang naik travel
kali ini.. jadi gini,
Saat berangkat, mobil travel dan mobil kampus yang
mengangkut dosen-dosen kesayangan DKV udah janjian bakal ketemu di POM bensin
Ambar ketawang Jogja seperti yang sudah sudah untuk sarapan. Berrrrrrdasarkan rundown,
seharusnya pukul 09:00 pagi kita sudah berkumpul untuk sarapan, dan sebetulnya
pun di Alun-alun kidul jogja,
Mungkin,
bisa disimpulkan bahwaaa, semua ketidak sesuaian diatas terjadi karena adanya
ketidak-maksimalan pihak travel, khususnya di driver yang menyupir mobil travel
kami,
Aku sendiri sebenarnya gak mau terlalu nyalahin sih, mungkin
si abang drivernya juga masih baru,
FYI selama diperjalanan dari sekitar matahari baru ‘melek’
sampe kurang lebih jam 08:00 pagi aku belum bisa tidur, masih menikmati suasana
dijalan ajasih, liat liat pemandangan, nyanyi-nyanyi dengerin musik, sampai
akhirnya aku ngantuuukk daann ketiduran, nah disini kejanggalan mulai berawal..
Aku kebangun
di i don’t know where sampai kemudian aku liat GPS, nama suatu tempat yang
kuingat ingat adalah Purworejo, masih agak jauh dari Jogja.
Disitu pertanyaan-pertanyaan basic mulai muncul dalam
benak-ku, “sampai dimana ini?”, “masih jauh ga yah?”, “jam berapa sekarang?”, “mana
mobil sekolah?”
Tapi pertanyaan-pertanyaan basic tersebut berhasil
mengantarkanku pada sebuah faktaaa bahwa, kita, memang, telah, tertinggal jauh
dari rombongan. Sad ya? Ku lirik jam tangan ku, waktu sudah menunjukan pukul
09:00 pagi dan kita masih di Purworejo, “duuhh laper”.
Daann karna penasaran, akhirnya ada temenku yang bilang,
kalau sebenernya sebelumnya mobil ini mampir ke pom bensin dulu, ok fine. Tapiiii,
uniknya, makin lama mobil ini makin sering mampir ke pom bensin! Enggak ngisi
bensin, mampir aja, masuk lewat tanda masuk dan langsung keluar lagi disisi
satunya, kemungkinan? ‘GABUT’
FYI dosen dosen dari DKV sepertinya udah sampe
Ambarketawang, dan untuk nungguin kita yang belum sampe sampe, akhirnya mereka
nunggu dan bilang kalo kita harus ke pom bensin ambar ketawang. Mendengar instruksi
tersebut, gelagat aneh diatas mulai muncul dari si abang driver, mobil jadi
pelan banget, setiap ada pom bensin pasti nengok nengok, beberapa kali mampir
tapi Cuma gabut,
Akhirnya, tiba tiba aja dengan kesigap-an perkiraan ku, bahwa
sepertinya si abang gak tau pom bensin Ambar ketawang yang mana,
Ku ambil handphone ku yang
daritadi musikan terus dan ku ganti jadi google maps, kuserahin ke temen
cowo-ku yang duduk disebelah abangnya, dia bacain, dia kasih tau masih berapa
jauh lagi jaraknya, dan baru deh.. mobil berjalan dengan lancar tanpa gabut
lagi. Tebakan ku benar, abangnya gak tau Ambar ketawang! Duuhh si abang😒
Setelah
sampe Ambar ketawang dan cukup siang, kita istirahat dan makan bersama, kita
langsung melanjutkan perjalanan yang dari tadi ditunggu-tunggu sesuai tempat
pertama di rundown, ARTjog!
ARTjog 2018 kali ini bertempat di
Jogja National Museum, yaitu di Gampingan,
daerah Wirobrajan Yogyakarta.
Untuk masuk ke ARTJog sendiri
dikenakan tarif 50.000 rupiah tuh per orangnya guys.
Setelah kami membeli tiket dan foro bersama didepan pintu masuk,
tepat didepan tulisan ‘ART JOG’ yang begitu besar, tiba lah saat kami masuk
kedalamnya bersama sama untuk mempersingkat waktu, daaann disitulah surga cuci
mata bermula!
Masuk
masuk mata kami langsung disuguhkan dengan sebuah instalasi karya 3D yang bener
bener bikin setiap pengunjung yang baru aja masuk gamau pergi kemana mana lagi,
pengen betah betahan ngulik setiap detail karya disana, “Sea Remember”
Sea
remember merupakan karya 3D yang berisi kumpulan kumpulan rajutan terumbu karang yang
berwarna warni, yang terbuat dari benang woll, dengan sebuah fosil yang mengitari terumbu karang tersebut,
lengkap dengan jutaan ikan-ikan yang bertebaran menggantung diatasnya sampai
kelangit-lagit!
Benar benar mengantarkan para
pengamatnya kepada suasana seperti sedang berada didalam laut.
Sea
remember sendiri merupakan hasil karya dari seorang seniman bernama Mulyana
atau yang akrab disapa ‘MangMul’. Mang Mul sendiri merefleksikan melalui karya
nya, Sea Rember, sebagai pengingat bahwa kita sebagai mahluk hidup adalah
tempatnya ketidak-sempurnaan, masih ada yang lebih besar daripada kita manusia.
“ Biarlah lupa menjadi pengingat
bahwa kita adalah mahluk yang tak sempurna. Kuasa manusia tidak mampu
menandingi kelemahan yang telah dititipakan dan di tetapkan. Jika daratan
membuat mu terlena, ingatlah lautan. Laut adalah bagian dari kita, dan dia adalah
bagian dari alam semesta, dan cahaya-Nya lah yang mampu mengantarkan ke masa
depan.“ – Sea remember, 2018.
Tapiii,
belum lama kami bermesraan dengan karya seindah Sea Remember, kami terpaksa
harus bergantian berbagi keindahan dengan peserta tour ARTJog yang lain, yup,
kami terusir secara halus.
Di JNM sendiri memili 3 laintai
dengan berbagai jenis karya, baik itu lukisan atau 2D maupun instalasi karya
3D.
Salah
satu yang menarik perhatianku selain Sea Remember adalah ‘Carnival Trap’, karya
Eko Nugroho. Karya ini terletak disebuah ruangan putih yang dihiasi dua buah
tulisan besar yaitu “Demokrasi” dan “Nasionalisme”, dengan beberapa icon
seperti dua patung yang dipenuhi rumbai rumai yang berwarna warni ditengah,
patung tangan hitam yang menggenggam kantung sampah yang ditempel didinding,
dan lukisan disisi sebelah pintu masuknya.
Yang
menariknya dari karya ini adalah, jika kita benar benar memperhatikan
penjelasan dari karya ini, kita bisa mendapatkan sebuah gagasan yang menurutku
sangat menggambarkan kondisi demokrasi Indonesia saat ini, benar benar
berlebihan.
SIANG
Selama
di ARTJog, waktu kami tidak banyak, kita Cuma dikasih waktu sampai tengah hari,
dan jam 13:00 tepat kita harus sudah berkumpul lagi untuk melanjutkan
perjalanan ke Dagadu Yogyakarta dalam kondisi sudah selesai beristirahat dan
makan siang.
Jadilah
kami langsung membeli makanan yang berada dibagian luar pameran tetapi masih
didalam pagar JNM, tanpa berfikir panjang bahwa diluar JNM pasti banyak penjual
makanan, yang pastinya lebih murah dibanding dengan yang di JNM, tapi karna
lapar dan terburu-buru, mau apa lagi?
Perjalanan
ke Dagadu memang agak jauh dari ARTJog, bahkan sampai melewati Malioboro,
maklum, belum pernah ke Dagadu jadi gatau seberapa jauh deh.
Sesampainya
di dagadu, dari pintu masuk depan kita belum disarankan berkeliling, karena
akan ada sesi sharing dahulu seputar dagadu dan semua aspeknya, padahal saat
masuk tadi kami sudah penasaran ingin melihat barang barang apa saja yang
dijual.
Yup,
Dagadu Djokdja adalah sebuah perusahaan industri kreatif yang menjual berbagai jenis
cinderata mata khas jogja. Dagadu sendiri sudah amat terkenal dikalangan para
turis dan pelancong, dari semua kalangan, di sepanjang jaman, lokal maupun
luar. Beli oleh oleh khas jogja? Ya ke Dagadu! (hehe cocok belum?)
Dihalaman
belakang store utama Dagadu, kita semua duduk bersama disebuah pendopo bersama
dengan seorang pembicara dari Dagadu, yang membahas tentang semua dari Dagadu.
Dagadu
sendiri berdiri dari tahun 1994, bermula dari sekumpulan mahasiswa yang senang
berkumpul dan berkarya dengan membuat sesuatu yang berciri khas Jogja yang
kemudian mulai merintis karis kewirausahaannya.
Dengan
lambang utama mata, dagadu ingin mencerminkan sebagai Visual, Pusat
Kreatifitas, yang sebenarnya sangat tercermin dari slogan utamanya, “ Smart,
Smile, Djokja”.
PT Aseli Dagadu mengeluarkan
banyak jenis produk dengan tujuan target pasaran yang berbeda beda, seperti
jenis Dagadu bocah, DGD, Daya gagas dunia, Hiruk Pikuk, dan lain sebaginya,
dengan bermacam-macam jenis barang yang dijual, mulai dari pernak-pernik,
pakaian, perlengkapan sekolah, aksesoris dapur seperti mug, dan lain
sebagainya.
Saat
ini, PT Dagadu telah membuka beberapa store di Jogja, seperti Posyandu 1 (Pos
Layanan Dagadu) , posyandu 2, yogyatorium, dan di Malioboro Mall.
Setelah
beberapa lama menghabiskan waktu disana untuk berbincang, berkenalan, dan sesi
tanya jawab tentang Dagadu, akhirnya kami masuk kembali ke store dengan
sebelumnya telah berfoto bersama. Didalam store yang memiliki 2 lantai, kita
bisa langsung melihat lihat barang apa saja yang dijual disana, tapi dari semua
yang terpampang, yang paling menarik perhatianku adalah peralatan tulis dan
sekolah hehe.
PETANG
Akhirnyaaa
setelah puas berkunjung seharian, tibalah saat kami beristirahat dan bersantai
di Malioboro seperti biasanya, kami diberi waktu dan kebebasan untuk bersantai
di Jl. Malioboro sebelum akhirnya kami diminta berkumpul pukul 19:00 untuk kembali
pulang ke purwokerto.
Tetapi
hal yang menyebalkan terjadi lagi. Masih sama, ke belum-mahiran driver nya
mengantarkan kami pada situasi exhausted didalam travel karena 2x berputar
putar di Jl. Malioboro dan nggak turun turun padahal persediaan minum kami
telah menipis karena sang driver kesulitan dan bingung mencari tempat parkir,
ya Tuhaaann.😔
Sampai
akhirnya kami menemukan tempat parkir yang cocok, sehingga kami bisa turun dan
memulai kegitan ‘sans dan jajan’ hehe
Naaahhhh
kira kira seperti itulah pemirsa cerita kunjungan industri ku kali ini yang ku
bawa! Kunjungan industrinya DKV seru yaaa? Berasa jalan jalan terus hihi😚
Nah sebagai bentuk dokumentasi, i
got a videooooo for you guyyysss! Dan.. alhamdulillah kualitas video ku kali
ini lebih baik daripada di postingan sebelumnya:”
Meskipun masi banyak kurangnya,
tapi boleh lah nikmati ala kadarnya
So enjoy this trip’s video down
hereeee and i’ll see you next time guysss
BYEEEEEEEE!1!1!1! xoxo